Antara Tarakan dan Tajung Selor
Penentuan Ibukota Kaltara menjadi polemik masyarakat di Uatara Kalimantan Timur yaitu antara Tarakan dan Tanjung Selor. yang mana yang paling tepat......? ikuti pendapat LSM-BPK . pada artikelnya dengan judul : " Polemik calon ibukota Kaltara "
Bupati Malinau Mendorong Produktipitas Petani.
Setelah dilantiknya Drs. Yansen TP, MSi menjadi Bupati Malinau pada tanggal10 Maret 2011 menggantikan DR. Marthin Billa, MSi. ada beberapa gagasan beliau yang menjadi prioritas kegiatan para Camat di Kabupaten Malinau yaitu mendorong peningkatan hasil-hasil produk pertanian baik kualitas maupun kuantitasnya terutama hasil produk subsektor tanaman pangan. kepada para Camat di anjurkan untuk membuat plot lahan percontohan pertanian tanaman pangan seluas 5 hektar. dari lahan percontohan ini nantinya dapat memberikan motivasi kepada para petani untuk meningkatkan hasil ladang mereka. anjuran ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan sikap produktip masyarakat petani. sebagai mana kita ketahui selama 10 tahun berdirinya Kabupaten Malinau bahwa anggaran yang di keluarkan untuk pembangunan sektor pertanian kurang sebanding dengan produk yang dihasilkan. malah terjadi pertumbuhan minus di beberapa sektor kegiatan pertanian seperti Tanaman Palawija. seyogyanya dana yang di alokasikan kepada kegiatan pertanian tersebut dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan Investmen Return (pengembalian investasi) yang berimbang. namun beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan negatip. kebijakan lama dalam pembangunan daerah ini hanya mendorong sikap konsumerisme masyarakat tanpa diimbangi sikap produktip. hal tersebut dapat kita lihat dari trend sektor moneter dimana outgoing transper lebih besar dari incoming transper kemudian jika dilihat dari angka pertumbuhan kredit di sektor perbankan, maka trend kredit investasi dan modal kerja mengalami stagnasi dengan pertumbuhan yang relatif kecil yaitu dalam kisaran 5% sebaliknya pertumbuhan kredit konsuntip sangat dominan (diatas 10%). dari angka-angka statistik moneter tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kebijakan Pemerintah Kabupaten Malinau pada masa lalu cendrung mendorong sipa t konsumtip masyarakat. palawija dan sayuran untuk konsumsi masyarakat di daerah ini masih banyak yang di datangkan dari daerah lain padahal di malinau tanahnya sangat subur dengan rata rata tanah humus (top soil) lebih dari 30 cm. jika hasil produk pertanian masyarakat dapat ditingkatan minimal dapat mencukupi kebutuhan keluarga petani apalagi sampai swasembada maka dapat menghemat belanja masyarakat dibidang pangan yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat petani sebagai masyarakat yang terbanyak di daerah ini. angka outgoing transper akan menurun dan angka indikator kesejahteraan akan semakin membaik. semoga anjuran ini mendapat apresiasi masyarakat dan dapat direalisasikan semua pihak terkait dengan sebaik-baiknya. (Amr Syaiful)
