Rabu, 09 Mei 2012

Diskusi masyarakat pinggiran

Masyarakat pinggiran pada umumnya adalah masyarakat marginal atau masyarakat kecil yang terpinggirkan oleh kondisi kehidupan sosial, namun dalam hal diskusi tidak kalah dengan tokoh-tokoh Nasional yang biasa berbicara atau berwawancara di TV. seperti dua rekan kita dari Malinau ini yang asyik  membicarakan Mutasi  di Pemda Malinau. mereka menganalisa kebijakan Pemda Malinau dalam pelaksanaan mutasi pegawai tersebut. analisa tersebut seputar relevansi latar belakang pendidikan dan bakal kinerja para pejabat baru yang duduk memimpin dinas tertentu. mereka membahasnya dengan ekspresi wajah yang serius tapi santai. Yang tidak terlewatkan dari diskusi tersebut adalah :
1. Perubahan sikap para pejabat baru  karena naiknya status sosial mereka.
2. Sejauh mana keberpihakan pejabat tersebut kepada masyarakat.
3. Loyalitas kepada pimpinannya dalam hal ini Bupati Kabupaten Malinau.
4. Prilaku dalam kehidupan keseharian dan keluarganya.
yang tidak kalah penting dalam diskusi tersebut adalah mekanisme kegiatan proyek yang ada dilingkungan dinas yang mereka pimpin apakah terjadi banyak katabelece dan nepotisme ?  para diskusan menganalisanya berdasarkan prilaku sosial figur yang mereka diskusikan.  adalah suatu harapan mereka bahwa  para figur dapat mementenan upgrading krebilitas sosial nya dalam masarakat majemuk yang haus rasa keadilan.
Posted by Picasa

Jumat, 30 September 2011

Seputar Kaltara

 
 Antara Tarakan dan Tajung Selor

Penentuan Ibukota Kaltara menjadi polemik masyarakat di Uatara Kalimantan Timur  yaitu antara Tarakan dan Tanjung Selor. yang mana yang paling tepat......?  ikuti pendapat LSM-BPK . pada artikelnya  dengan judul : " Polemik calon ibukota Kaltara "


                                                       Bupati Malinau Mendorong Produktipitas Petani.

 Setelah dilantiknya Drs. Yansen TP, MSi menjadi Bupati Malinau pada tanggal10 Maret 2011 menggantikan DR. Marthin Billa, MSi.          ada beberapa gagasan beliau yang menjadi prioritas kegiatan para Camat di Kabupaten Malinau yaitu  mendorong   peningkatan  hasil-hasil  produk pertanian baik  kualitas    maupun  kuantitasnya  terutama  hasil  produk subsektor  tanaman  pangan.   kepada  para  Camat   di anjurkan untuk membuat  plot  lahan  percontohan   pertanian tanaman pangan seluas 5 hektar. dari lahan percontohan ini  nantinya dapat memberikan motivasi kepada   para  petani   untuk   meningkatkan    hasil   ladang   mereka. anjuran   ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan sikap produktip masyarakat petani. sebagai mana  kita  ketahui  selama  10 tahun berdirinya Kabupaten Malinau  bahwa anggaran   yang di    keluarkan untuk  pembangunan  sektor pertanian    kurang sebanding dengan produk yang dihasilkan.   malah  terjadi  pertumbuhan minus di beberapa sektor kegiatan pertanian seperti Tanaman Palawija.   seyogyanya   dana   yang    di alokasikan kepada  kegiatan  pertanian tersebut dapat menstimulasi   pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan Investmen  Return   (pengembalian investasi) yang berimbang. namun beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan negatip. kebijakan lama dalam pembangunan daerah ini hanya mendorong sikap konsumerisme   masyarakat  tanpa  diimbangi sikap produktip. hal tersebut dapat kita lihat dari trend sektor moneter dimana outgoing  transper lebih  besar dari incoming transper kemudian jika dilihat dari angka pertumbuhan kredit di sektor perbankan,     maka trend kredit investasi dan modal kerja mengalami stagnasi    dengan  pertumbuhan  yang relatif  kecil  yaitu dalam kisaran 5% sebaliknya pertumbuhan    kredit   konsuntip   sangat  dominan (diatas 10%). dari angka-angka statistik  moneter tersebut  kita bisa mengambil   kesimpulan   bahwa   kebijakan   Pemerintah   Kabupaten Malinau pada masa lalu cendrung   mendorong sipa t konsumtip  masyarakat.    palawija  dan sayuran untuk konsumsi masyarakat di daerah ini   masih  banyak yang di datangkan dari daerah lain  padahal   di malinau tanahnya sangat subur dengan rata rata tanah humus (top soil) lebih dari 30 cm. jika hasil produk pertanian masyarakat dapat ditingkatan minimal   dapat    mencukupi   kebutuhan   keluarga  petani   apalagi  sampai swasembada   maka   dapat    menghemat      belanja   masyarakat   dibidang  pangan yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat petani sebagai masyarakat yang terbanyak di daerah ini. angka outgoing transper akan menurun dan  angka   indikator   kesejahteraan   akan semakin membaik.  semoga anjuran  ini mendapat apresiasi masyarakat dan dapat direalisasikan semua pihak terkait dengan sebaik-baiknya.  (Amr Syaiful)